|
||||||||||
keterpisahan denganMu adalah
sumur
|
||||||||||
mengingatMu adalah tali
|
||||||||||
di dasar sumur, hamba
berpegangan pada tali
|
||||||||||
namaMu adalah Roh dari semua roh
|
||||||||||
seruanMu adalah sumber permata
|
||||||||||
cintaMu dalam jiwa
|
||||||||||
Kamu adalah harapan dan
pelarian hamba
|
||||||||||
ketika hamba menyebut NamaMu, kebajikan menjelma
|
||||||||||
SebutanMu adalah Yang DiSebut
- tanpa kemenduaan, tanpa kesangsian
|
||||||||||
di mana mengetahui, Sang Penghibur Cinta -
|
||||||||||
Kamu yang MeMerankan Cinta,
tidak MeNuntut apa pun
|
||||||||||
hamba telah mati keranaMu, tetapi hamba tidak pernah melihatMu
|
||||||||||
hamba memasuki sebuah gua di
dalam hasrat hamba
|
||||||||||
kamu! jika engkau melihatNya, betapa beruntungnya engkau!
|
||||||||||
tetapi jika Dia TerSembunyi
seperti Khidir, sendirian di tepi sungai
|
||||||||||
lalu...
|
||||||||||
angin sampaikan salamku
padaNya! hatiku begitu rindu padaNya
|
||||||||||
aku tahu bahwa menggelorakan salam merenggut para pencinta dari Yang TerCinta
|
||||||||||
cinta menjadikan roda langit
berputar, bukan air
|
||||||||||
cinta menjadikan bulan bergerak, bukan kaki
|
||||||||||
dalam dzikir, roda roh mulai
berputar melalui mata air yang mengalir
|
||||||||||
dzikir adalah simpul kesatuan dengan Yang TerCinta
|
||||||||||
diam - kerana kegilaan mulai
bercampur!
|
||||||||||
![]()
|